Penyuluh Perikanan, Pelaku Utama dan Staf DKP Kota Kendari Ikuti SLN - BMKG
Dibekali Pengetahuan Terkait Iklim dan Cuaca
Maraknya kasus kecelakaan kapal nelayan yang mengakibatkan kematian nelayan (tenggelam dan hanyut) serta gagal panen bagi pembudidaya ikan sejauh ini, disinyalir akibat kurangnya informasi terkait iklim dan cuaca yang sampai ke pelaku utama perikanan (nelayan dan pembudidaya ikan).
Oleh karena itu Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kendari mengadakan Sekolah Lapang Nelayan (SLN), dengan melibatkan staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari, Pelaku Utama dan Penyuluh Perikanan dari beberapa kabupaten/kota se Sulawesi Tenggara. Kegiatan SLN ini berlangsung sejak 1 hingga 4 April yang dibuka langsung oleh Kepala Pusat BMKG, Dr. Urip Haryoko, M.Si.
Menurut Urip Haryoko, dengan sampainya informasi terkait keadaan cuaca dan iklim, serta tata cara mengakses keadaan cuaca dan iklim pada situs resmi BMKG, maka kasus – kasus kecelaaan kapal nelayan dan gagalnya panen ikan yang dibudidayakan akibat tingginya curah hujan, dapat di minimalisir dampaknya.
Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari tersebut, para peserta dibekali dengan pengetahuan membaca peta iklim dan cuaca terkait kecepatan dan arah angin, tinggi gelombang, suhu permukaan dan lain-lain. Menurut salah seorang peserta SLN, Mirnawati Firdaus, sebagai penyuluh perikanan lapangan, informasi ini dirasa sangat penting khususnya untuk menjadi bahan informasi untuk disampaikan kepada para nelayan dan pembudidaya ikan. (mier)